Guru saya berpesan supaya jangan hanya berdu'a untuk mendapat taufik dan hidayat tanpa menambahkan ilmu kepada empunya diri.Berikut saya petik tiga ayat yang diulas oleh Muhamad Ibrahim Salim dalam bukunya berjudul Inspirasi Menuju Jalan Sempurna dalam bab Sentiasa Bersama Allah(ms 34 dan 35):
1.Jangan anda terpedaya dengan ilmu yang sedikit pada diri anda,kerana sesungguhnya Allah swt yang mengajar anda,apa yang anda tidak ketahui.Sehubungan dengan itu Allah swt menjelas,masksudnya:
Maha suci Engkau(Ya Allah),sesungguhnya kami tidak memiliki ilmu pengatuan melainkan apa yang Engkau ajar kepada kami(Al-Baqarah:32)
2.Mohonlah kepada Allah agar anda dianugerahkan ilmu yang berguna untuk jalan menuju taqwa.Firman Allah swt:
Maksudnya:Katakanlah,Wahai Tuhanku,tambahkanlah ilmu kepadaku dari sisi-Mu.(Taha:114)
3.Ketahuilah,sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya,begitu juga iman,justeru mohonlah kepada Allah Yang Maha Pemberi agar menyempurnakan keduanya.Sesungguhnya Allah swt ada menyebut:
Maksudnya:Wahai Tuhan kami,sempurnakan kepada kami cahaya kami dari sisi-Mu(At-Tahrim:8)
Oleh yang demikian,sama-samalah kita meneruskan usaha untuk menambah ilmu supaya kita mendapat taufik dan hidayat dari Allah swt sepanjang hidup kita,insyaAllah
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Mujadilah : 11)
Tambahan:(al-isra) 17:36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Benarlah kalimah-kalimah Allah.
(al-isra) 17:36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Pak Adib, saya cadangkan sertakan juga terjemahan ayat 17:36 untuk menguatkan lagi keimanan dan keyakinan kepada kepentingan ilmu dalam berakidah dan beribadah, di mana ibadah itu adalah bermula dengan ilmu kefahaman, bukan setakat ikut-ikutan sahaja. kelak kita akan dipertanggungjawab terhadap ibadah kita. adakah kita beribadah atas dasar kefahaman dan tanggungjawab atau setakat pak turut sahaja. Bukanlah bermakna kita tak perlu beribadah jika tak berilmu, tapi kita positifkan sebagai cabaran untuk menuntut ilmu sebelum beribadah.
jika kita berkehendak dan bersungguh-sungguh hendak beribadah, maka mulakan dengan belajar.
Posted by: hlmi | Wednesday, December 16, 2009 at 07:37 AM
Benar sekali... kemanisan beribadah hanya akan dirasai dengan hadirnya ilmu didalam hati.
Posted by: Honeytar | Thursday, December 17, 2009 at 01:44 AM